UMANews – Universitas Medan Area (UMA) secara resmi mengukuhkan kepemimpinan barunya melalui Pelantikan Rektor UMA untuk masa jabatan 2025–2029 pada Selasa, 15 Oktober 2025. Ketua Yayasan Pendidikan Haji Agus Salim, M. Erwin Siregar, S.E, M.B.A, secara langsung melantik Prof. Dr. Dadan Ramdan, M.Eng, M.Sc kembali sebagai nakhoda UMA. Momentum ini menandai dimulainya era baru fokus pada inovasi tata kelola dan keberlanjutan. Ketua Yayasan Pendidikan Haji Agus Salim melantik kembali Prof. Dr. Dadan Ramdan, M.Eng, M.Sc sebagai Rektor Universitas Medan Area (UMA). Kepemimpinan baru ditekankan pada penguatan tata kelola global dan pemanfaatan Kecerdasan Artifisial (AI) dalam pengambilan kebijakan.

Dalam sambutannya, Ketua Yayasan M. Erwin Siregar menekankan bahwa keberhasilan UMA di kancah nasional dan global sangat bergantung pada sinergi seluruh pihak. Ia menyerukan pentingnya semangat kebersamaan dan kolaborasi.
“Pentingnya kolaborasi dan semangat kebersamaan dalam mencapai visi misi Universitas Medan Area. Selain itu, penguatan tata kelola juga harus lebih dimaksimalkan dalam upaya bersaing secara sehat dalam kancah global,” ujar M. Erwin Siregar.

Prof. Dadan Ramdan, yang kembali memimpin UMA, menyampaikan terima kasih atas dukungan dari seluruh lini yang telah berkontribusi pada pencapaian dan penghargaan yang diraih selama kepemimpinan sebelumnya. Melihat tantangan ke depan, ia memaparkan dua pilar utama visi UMA 2025–2029:
- Tata Kelola Berbasis AI (AI Gov): Pemanfaatan teknologi Kecerdasan Artifisial untuk memberikan rekomendasi yang akurat dalam pengambilan kebijakan.
 - Green Digital University: Menjadikan UMA kampus yang unggul dalam teknologi digital sekaligus peduli terhadap lingkungan dan keberlanjutan.
 
“Ke depan, kami akan memimpin UMA dalam bentuk tata kelola yang memanfaatkan AI Gov yang mampu memberikan rekomendasi dalam pengambilan kebijakan, serta mewujudkan UMA sebagai Green Digital University,” tegas Prof. Dadan.

Inisiatif rektor tersebut disambut positif oleh jajaran pimpinan. Kepala Biro Informasi, Publikasi, dan Kemitraan (BIPK), Dian Fajar Prayoga, menilai langkah ini sebagai pembeda UMA di tengah persaingan perguruan tinggi.
“Kami mendukung penuh program kerja Rektor, khususnya penguatan tata kelola berbasih AI ini. Langkah ini memberikan citra unik tersendiri bagi UMA jika dibandingkan dengan kampus-kampus lain, menjadikan kami pionir dalam integrasi AI dan sustainability dalam manajemen universitas,” pungkas Dian.
Pelantikan yang berlangsung khidmat ini dihadiri oleh jajaran senat universitas, dosen, staf, perwakilan mahasiswa, serta mitra kerja UMA, menandai konsolidasi internal UMA untuk menempuh periode kepemimpinan yang berorientasi pada inovasi teknologi dan capaian internasional.
